Selasa, 15 Desember 2015

Penelitian Nyata

BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia industri saat ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang terus bermunculan. Banyaknya perusahaan yang bermunculan tersebut menimbulkan persaingan penjualan suatu produk yang melibatkan pengolahan data, Untuk memudahkan dalam mengolah data maka digunakan teori probabilitas. Teori probabilitas merupakan ilmu yang berhubungan dengan perhitungan maupun peluang-peluang dari data yang diambil sebagai sampel untuk analisis suatu produk, Untuk mempermudah perhitungan dalam teori probabilitas digunakan aplikasi SPSS dan Minitab, misalnya dalam melakukan perhitungan mean, median, simpangan baku, varians, dan perhitungan-perhitungan lainnya. Manfaat mempelajari teori probabilitas dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam, contohnya para pengusaha sering menerapkan teori probabilitas seperti peluang memperoleh keuntungan dari produk yang telah dibuat.
Distribusi normal sering disebut juga dengan distribusi Gauss. Distribusi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang statistika dan kebanyakan penguji hipotesis mengamsusikan normalitas suatu data. Tujuan dari distribusi normal untuk menentukan peluang atau probabilitas yang dilihat dari rata-rata dan simpangan baku, serta untuk mengetahui data yang diambil adalah data normal atau tidak. Contohnya, penimbangan berat minuman wafer roll sebanyak 30 untuk mengetahui data dari berat tersebut adalah data normal atau data tidak normal.

1.2              Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini dibuat agar penelitian ini dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti, sehingga dapat diselesaikan lebih efisiensi dan lebih sistematis. Permasalahan pada studi kasusnya yaitu cara mengetahui nilai rata-rata, nilai simpangan baku, kurang dari, lebih dari, dan nilai antara.
1.3     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dibuat agar mahasiswa mengetahui metode perhitungan yang digunakan pada distribusi normal. Berikut adalah tujuan penulisan tersebut.
1.    Menentukan nilai rata - rata dari studi kasus ini
2.    Menentukan nilai simpangan baku
3.    Peluang kurang dari 11,9 gram
4.    Peluang lebih dari 10,9 gram
5.    Peluang antara 9 gram sampai 11,9 gram

1.4       Pembatasan Masalah
Penelitian ini digunakan untuk mencari nilai-nilai bagi suatu variabel random kontinu (X kontinu), yaitu suatu peubah acak kontinu x yang memiliki sebaran berbentuk genta atau lonceng, persamaan matematik bagi sebaran peluang peubah acak normal ini bergantung pada dua parameter yaitu rata-rata dan simpangan baku.
Pada studi kasus ini datanya diambil dari pengamatan dengan cara penimbangan berat. Studi kasus pada distribusi normal ini adalah tentang permasalahan yang terdapat di salah satu produsen wafer roll terkenal, yaitu PT Dua Kelinci yang memproduksi wafer roll dengan merk DeKa. Produk wafer roll dari PT Dua Kelinci tersebut diproduksi sebanyak 30 bungkus dalam setiap jamnya, setiap penimbangan beratnya, produk wafer roll tersebut mempunyai bruto yang berbeda-beda dengan tara sebesar 0,5 gram. Produk tersebut langsung masuk ke dalam tahap penimbangan yang bertujuan untuk menimbang berat bersih atau netto dari produk tersebut. Berdasarkan penimbangan tersebut diketahui berat bersih yang berbeda-beda.
Pada kasus ini akan digunakan metode perhitungan manual dan perhitungan software. Pada perhitungan manual menggunakan perhitungan dua sisi.

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1     Distribusi Normal
Distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang melebar tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.
Penggunaanya sama dengan penggunaan kurva distribusi lainnya. Frekuensi relatif suatu variabel yang mengambil nilai antara dua titik pada sumbu datar. Tidak semua distribusi berbentuk lonceng setangkup merupakan distribusi normal.  Pada tahun 1733 DeMoivre menemukan persamaan matematika kurva normal yang menjadi dasar banyak teori statistika induktif. Distribusi normal sering pula disebut Distribusi Gauss untuk menghormati Gauss (1777 – 1855), yang juga menemukan persamaannya waktu meneliti galat dalam pengukuran yang berulang-ulang mengenai bahan yang sama. (Gauss, 1777)
Sifat dari variabel kontinu berbeda dengan variabel diskrit. Variabel kontinu mencakup semua bilangan, baik utuh maupun pecahan. Oleh karenanya tidak bisa dipisahkan satu nilai dengan nilai yang lain. Itulah sebabnya fungsi variabel random kontinu sering disebut fungsi kepadatan, karena tidak ada ruang kosong diantara dua nilai tertentu. (Rinaldi, 2005)
Keberadaan satu buah angka dalam variabel kontinu jika ditinjau dari seluruh nilai adalah sangat kecil, bahkan mendekati nol. Karena itu tidak bisa dicari probabilitas satu buah nilai dalam variabel kontinu, tetapi yang dapat dilakukan adalah mencari probabilitas diantara dua buah nilai. (Raymond, 1986)
Distribusi kontinu mempunyai fungsi matematis tertentu. Jika fungsi matematis tersebut digambar, maka akan terbentuk kurva kepadatan dengan sifat sebagai berikut:
1.      Probabilitas nilai x dalam variabel tersebut terletak dalam rentang antara 0 dan 1
2.      Probabilitas total dari semua nilai x adalah sama dengan satu (sama dengan luas daerah di bawah kurva)
Fungsi kepadatan merupakan dasar untuk mencari nilai probabilitas di antara dua nilai variabel. Probabilitas di antara dua nilai adalah luas daerah di bawah kurva di antara dua nilai dibandingkan dengan luas daerah total di bawah kurva. Dapat dicari luas daerah tersebut dengan menggunakan integral tertentu (definit integral). (Walpole, 1995)
Persamaan matematika distribusi peluang peubah normal kontinu bergantung pada dua parameter μ dan σ yaitu rataan dan simpangan baku. Jadi fungsi padat x akan dinyatakan dengan n (x; μ, σ).  Begitu μ dan σ diketahui maka seluruh kurva normal diketahui. Sebagai contoh, bila μ = 50 dan σ = 5, maka ordinat n(x ; 50, 5) dapat dengan mudah dihitung untuk berbagai harga
Memeriksa turunan pertama dan kedua dari n(x ; μ, σ) dapat diperoleh lima sifat kurva normal berikut:
1.             Modus, titik pada sumbu datar yang memberikan maksimum kurva, terdapat pada x = μ
2.             Kurva setangkup terhadap garis tegak yang melalui rataan μ
3.             Kurva mempunyai titik belok pada x = μ σ, cekung dari bawah bila μ – σ < x < μ + σ, dan cekung dari atas untuk harga x lainnya
4.             Kedua ujung kurva normal mendekati asimtot sumbu datar bila harga x bergerak menjauhi μ baik ke kiri maupun ke kanan
5.             Seluruh luas di bawah kurva diatas sumbu datar sama dengan 1
Distribusi normal adalah distribusi variabel kontinu dengan fungsi matematis adalah sebagai berikut:

Dimana:
μ       =     rata-rata populasi
σ       =     simpangan baku populasi
σ2        =     ragam populasI
Selain beberapa konstanta yang tidak akan berubah nilainya (e, π), bentuk distribusi kurva normal ditentukan oleh tiga variabel, yaitu:
x = nilai dari distribusi variabel
μ = mean dari nilai-nilai distribusi variabel
σ = standar deviasi dari nilai-nilai distribusi variabel
Pada proses pembandingan bentuk kurva ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1.        Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata sama dan standar deviasi berbeda. Semakin besar standar deviasi, maka kurva akan semakin pendek. Semakin tinggi nilai standar deviasi, maka kurva akan semakin runcing.
2.        Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar deviasi sama. Kedua kurva ini akan memiliki bentuk yang sama, akan tetapi letaknya yang akan berbeda.
3.        Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar deviasi yang berbeda. Kedua kurva ini akan memiliki bentuk yang berbeda sama sekali.
Distribusi normal memegang peranan penting dalam statistika khususnya dalam pengujian hipotesis karena hampir semua data penelitian dengan data yang cukup memadai akan menghasilkan distribusi normal. Ada dua pertimbangan mengapa distribusi normal begitu berperan dalam statistika, yaitu memungkinkan digunakan dalam berbagai analisis untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang diambil dan distribusi normal sangat mendekati distribusi frekuensi dari pengamatan terhadap berbagai kejadian. (Sudjana, 2005)


Gambar 2.1 Kurva Distribusi Normal
Berdasarkan bentuk kurva normal di atas, diketahui sifat-sifat dari distribusi normal bahwa kurva simetris terhadap sumbu Y, mempunyai titik tertinggi yaitu  dengan nilai = 0,4 dan cekung ke bawah untuk interval X=-1 sampai X=+1, cekung keatas untuk nilai X diluar interval tersebut. Meluas atau melebar tanpa batas ke kiri dan ke kanan serta mendekati sumbu X secara cepat begitu bergerak dari X=0 ke kiri maupun ke kanan dan luas seluruh daerah dibawah kurva dan di atas sumbu X sebesar 1 unit.
Distribusi normal memiliki tiga bentuk kurva yang berbeda. Pertama, dua kurva berbeda dalam rata-rata dan simpangan baku.
Gambar 2.2 Kurva Normal dengan Rata-Rata dan Simpangan Baku Berbeda
Kedua, dua kurva dengan nilai simpangan baku sama dan nilai rata-ratanya berbeda.
Gambar 2.3 Kurva Normal dengan Rata-Rata Berbeda dan Simpangan Baku Sama
Ketiga, dua kurva dengan nilai simpangan baku berbeda dan nilai rata-ratanya sama.
Gambar 2.4 Kurva Normal dengan Rata-Rata Sama dan Simpangan Baku Berbeda

2.2     Persamaan Distribusi Normal
Persamaan matematika untuk peluang normal tergantung pada dua parameter. Parameter tersebut terdiri dari rata-rata (µ) dan simpangan baku (σ). (Walpole, 1995)
 


Keterangan:
  : 3,14159
 e   : 2,71828
Sekali µ dan σ ditetapkan, kurva normal dapat digambar dengan melakukan perhitungan atas dasar formula diatas untuk berbagai nilai x. Nilai n (x;µ,σ)  menunjukkan kepekatan dari suatu interval tertentu. Jika rata-rata (µ) dan simpangan baku (σ) bernilai besar, maka kurvanya makin rendah (platikurtik). Jika rata-rata (µ) dan simpangan baku (σ) bernilai kecil, maka kurvanya makin tinggi (leptokurtik). (Walpole, 1995)
Kurva sembarang sebaran peluang kontinyu atau fungsi kepekatan dibuat  sedemikian rupa sehingga luas dibawah kurva normal itu yang dibatasi oleh x=x1 dan x=x2 sama dengan peluang bahwa peubah acak X yang mengambil nilai antara x=x1 dan x=x2. Kurva normal tersebut sangat bergantung pada nilai tengah dan simpangan baku sebaran yang diselidiki, dengan demikian luas dibawah kurva antara lain  dan  pasti bergantung pada nilai-nilai µ dan σ. Jika kurva yang mempunyai nilai tengah dan simpangan baku berbeda diberi bayang-bayang atau arsiran. (Walpole, 1995)
Berdasarkan formula fungsi kepekatan peluang untuk variabel acak normal, dapat diperoleh distribusi normal yang bentuknya tergantung dari nilai µ dan σ. Bentuk yang diperoleh tidak hanya satu tetapi terbatas. Kondisi tersebut menyebabkan sulitnya penyusunan suatu tabel yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan peluang dari nilai pengamatan tertentu. Semua distribusi normal yang mungkin diperoleh dapat dikonversikan menjadi satu distribusi tunggal yang disebut distribusi normal baku. Perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah absisnya dari skala x menjadi skala z. (Walpole, 1995)
Z =
 
                                  


Keterangan:    
x : nilai variabel x
µ : rata-rata
σ : simpangan baku

 
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1       Flowchart Pengambilan Data
Flowchart pengambilan data bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah dalam pengambilan data. Metodologi pengambilan data akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan flowchart. Berikut ini adalah flowchart dari metodologi pengambilan data.
Gambar 3.1 Flowchart Pengambilan Data

3.2       Penjelasan Flowchart Pengambilan Data
            Penjelasan hasil flowchart diatas pada tahap pertama yaitu menentukan tema penelitian. Tema penelitian yang dipilih adalah pengukuran berat wafer roll merk DeKA yang diproduksi oleh PT Dua Kelinci. Tahap selanjutnya adalah menyiapkan landasan teori. Landasan teori untuk penelitian kali ini adalah distribusi normal. Landasan teori diambil dari buku-buku yang menyangkut tentang statistik dan distribusi normal.
            Tahap selanjutnya yaitu pengolahan data. Data yang telah diambil kemudian diolah menggunakan perhitungan manual dan perhitungan software, yaitu SPSS dan kemudian dianalisis tiap-tiap hasilnya dan perbandingan antara perhitungan manual dan perhitungan software. Penarikan kesimpulan didapatkan setelah selesai menganalisa.



BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS


4.1       Studi Kasus
Penelitian ini digunakan untuk mencari nilai-nilai bagi suatu variabel random kontinu (X kontinu), yaitu suatu peubah acak kontinu x yang memiliki sebaran berbentuk genta atau lonceng, persamaan matematik bagi sebaran peluang peubah acak normal ini bergantung pada dua parameter yaitu rata-rata dan simpangan baku.
Studi kasus pada penelitian dengan menggunakan distribusi normal ini adalah tentang permasalahan yang terdapat di salah satu produsen wafer roll terkenal, yaitu PT Dua Kelinci yang memproduksi wafer roll dengan merk DeKa. Produk wafer roll dari PT Dua Kelinci tersebut diproduksi sebanyak 30 bungkus dalam setiap jamnya. Setiap penimbangan beratnya, produk wafer roll tersebut mempunyai bruto yang berbeda-beda dengan tara sebesar 0,5 gram. Selesai diproduksi produk tersebut langsung masuk ke dalam tahap penimbangan yang bertujuan untuk menimbang berat bersih atau netto dari produk tersebut. Berdasarkan penimbangan tersebut diketahui berat bersih yang berbeda-beda. Hasil penimbangan tersebut dimuat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1.1  Data Pengamatan Berat Wafer Roll DeKa
Produk ke
Berat Bruto
Produk ke
Berat Bruto
1
11,8
16
11,3
2
11,2
17
11,3
3
11,4
18
11,5
4
11,6
19
11,4
5
11,8
20
11,6
6
11,6
21
11,1
7
12,0
22
11,4
8
12,0
23
11,4
9
11,8
24
11,4
10
11,1
25
11,3
11
11,4
26
11,5
12
11,4
27
11,9
13
11,4
28
11,3
14
12,0
29
11,2
15
11,3
30
11,6

4.2       Pengolahan Data
            Pengolahan data menggunakan perhitungan manual dan perhitungan software. Berikut adalah perhitungannya.
        Berdasarkan studi kasus dan tabel data pengamatan di atas, dapat dihitung:
1.      Rata-rata berat bersih waferroll deka
2.      Simpangan baku berat bersih waferroll deka
3.      Peluang berat bersih waferroll deka kurang dari 11,9 gram
4.      Peluang berat bersih waferroll deka lebih dari 10,9 gram
5.      Peluang berat bersih waferroll deka antara 9 gram sampai 11,9 gram

4.2.1    Perhitungan Manual
Perhitungan manual yang akan dilakukan yaitu sesuai dengan studi kasus yang telah dipaparkan di atas. Berdasarkan studi kasus tersebut dapat ditentukan hasil dari nilai yang dicari sebagai berikut.
Tabel 4.2.1 Data Pengamatan Wafer Roll DeKa
Produk ke
Netto (x)
1
11,3
0,2667
0,0711
2
10,7
0,3333
0,1110
3
10,9
0,9879
0,9759
4
11,1
0,0667
0,0044
5
11,3
0,2667
0,0711
6
11,1
0,0667
0,0044
7
11,5
0,4667
0,2178
8
11,5
0,4667
0,2178
9
11,3
0,2667
0,0711
10
10,6
0,4333
0,1877
11
10,9
0,9879
0,9759
12
10,9
0,9879
0,9759
13
10,9
0,9879
0,9759
14
11,5
0,4667
0,2178
15
10,8
0,2333
0,0544
16
10,8
0,2333
0,0544
17
10,8
0,2333
0,0544
18
11,0
0,0333
1,1088
19
10,9
0,9879
0,9759
20
11,1
0,0667
0,0044
21
10,6
0,4333
0,1877
22
10,9
0,9879
0,9759
23
10,9
0,9879
0,9759
24
10,9
0,9879
0,9759
25
10,8
0,2333
0,0544
26
11,0
0,0333
1,1088
27
11,4
0,3667
0,1344
28
11,8
0,7667
0,5878
29
10,7
0,3333
0,1110
30
11,1
0,0667
0,0044
331

12,3919

1.        Nilai rata-rata berat bersih waferroll deka
11,0333
2.        Nilai simpangan baku berat bersih waferroll deka
 = 0,6536
3.        Peluang berat bersih waferroll deka kurang dari 11,9 gram P(x < 11,9)
z = = = 1,32
P(x < 11,9) = P(z < 1,32) = 0,9066
Jadi, peluang berat bersih waferroll deka kurang dari 11,9 gram yaitu 0,9066

4.      Peluang berat bersih waferroll deka lebih dari 10,9 gram P(x > 10,9)
z = = = -0,20
P(x > 10,9) = P(z > -0,20)       = 1 – 0,5793
= 0,4207
Jadi,peluang berat bersih waferroll deka  lebih dari 10,9 gram yaitu 0,4207
5.      Peluang berat bersih waferroll deka antara 9 gram sampai 11,9 gram
z1 = = = -3,11
z2 = = = 1,32
P(9< x < 11,9)        = P(-3,11 < z < 1,32)
                               = P(0 < z < 1,32) – P(-3,11< z < 0)
                               = 0,9066 - 0,0009
                               = 0,9057
Jadi, peluang berat bersih waferroll deka antara 9 gram sampai 11,9 gram yaitu 0,9057

4.2.2    Perhitungan Software
Aplikasi yang digunakan dalam perhitungan software yaitu aplikasi Minitab 14. Langkah-langkah perhitungan software Minitab 14 sebagai berikut:
1.        Ketik berat pada kolom C1 dan ketik probabilitas pada kolom C2.
2.        Memilih Calc lalu pilih Probability Distributions dan selanjutnya pilih Normal. Langkah selanjutnya, beri tanda pada Cumulative Probability dan ketik angka 11,03 pada kolom Mean yang didapat dari jumlah berat dari data pertama hingga data ke 30, kemudian dibagi dengan banyaknya jumlah data pada studi kasus penyusun adalah sebanyak 30, kemudian masukkan angka 0,6536 pada kolom Standard deviation yang didapat dari perhitungan penyusun. Memilih C1 berat dan letakkan pada kolom Input column dan memilih Select. Untuk kolom Optional storage pilih kolom sebelah kiri yaitu pada C2 probabilitas dan memilih Select kemudian pilih Ok.
Gambar 4.2.1 Cumulative Probability Distribusi Normal

3.        Output akan muncul seperti tabel di bawah ini.
Gambar 4.2.2 Cumulative Probability Distribusi Normal
4.    Untuk membuat grafik, memilih Graph lalu pilih Histogram setelah itu muncul kotak dialog histogram seperti pada Gambar 3.2.3 Kotak Dialog Histogram, kemudian pilih With Fit dan memilih Ok.
Gambar 4.2.3 Kotak Dialog Histogram
5.        Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 3.2.4  Kotak Dialog Histogram-With Fit. Langkah berikutnya masukkan C1 berat pada kolom Graph Variables lalu memilih Ok.
Gambar 4.2.4  Kotak Dialog Histogram-With Fit

6.        Output akan muncul seperti Gambar 3.2.5 Output Kurva Normal di bawah ini.
Gambar 4.2.5 Output Kurva Normal

Perhitungan Software
A.      Berat wafer roll lebih dari 10,9 gram
hasilnya berdasarkan software = 0,395678

B.       Berat wafer roll kurang dari 11,9 gram
hasilnya berdasarkan software = 0,635310
C.       Berat wafer roll antara 9 gram sampai 11,9 gram
hasilnya berdasarkan software = 0,250935

hasilnya berdasarkan software = 0,708652


3.3      Analisis
Modul distribbusi normal bisa dihitung dengan 2 cara yaitu Perhitungan manual dan software, berikut analisis untuk kedua perhitungan tersebut.

3.3.1        Analisis Perhitungan Manual
Studi kasus di atas untuk nilai rata-rata dari data penyusun yaitu bernilai 11,03 yang diperoleh dari jumlah seluruh netto per banyaknya data. Nilai simpangan baku dari data penyusun adalah
Berdasarkan perhitungan manual di atas, maka pada distribusi normal untuk mencari peluang probabilitas munculnya berat waferroll deka lebih dari adalah 1 – nilai probabilitas dari x (netto) tersebut, sedangkan untuk mencari peluang probabilitas munculnya berat waferroll deka kurang dari adalah nilai probabilitas dari x tersebut dan untuk mencari peluang probabilitas munculnya berat waferroll deka antara  sampai  adalah selisih antara nilai probabilitas dari x yang terbesar dan terkecil, biasanya nilai probabilitas  lebih besar daripada nilai probabilitas .

3.3.2        Analisis Perhitungan Software
Tabel 3.2.2 Output Distribusi Normal pada kolom hasil menjelaskan bahwa nilai hasil pada saat netto 11,3 gram adalah 0,2667 dan saat netto 10,7 gram nilai hasilnya adalah 0,3333 dan saat netto 10,9 gram nilai hasilnya adalah 0,9879, sedangkan nilai probabilitas pada saat netto 11,1 gram adalah 0,0667 dan saat netto 11,3 gram nilai hasilnya adalah 0,2667. Nilai probabilitas ketika netto 11,5 gram adalah 0,4667 dan saat netto 10,6 gram nilai hasilnya adalah 0,4333. Nilai probabilitas saat netto 14,2 gram adalah 0,941437 dan ketika netto 13 gram maka nilai hasilnya adalah 0,190773. Nilai probabilitas saat netto 12,9 gram yaitu 0,140394 dan netto 12,8 gram maka nilai hasilnya 0,099912, ketika netto 12,7 gram nilai hasilnya adalah 0,068699, sedangkan saat netto 13,8 gram maka nilai hasilnya 0,77426 dan untuk netto teringan yaitu 12,5 gram dengan nilai probabilitas 0,029209 .
Gambar 4.25 Output Kurva Normal menjelaskan bahwa netto dari 12,5 gram sampai 12,75 gram adalah data normal terlihat bahwa nilai berat tersebut terdapat di dalam kurva normal, sedangkan nilai netto 13 gram adalah data yang ekstrim, karena nilai tersebut melewati batas kurva normal dan nilai netto dari 13,25 gram sampai 13,75 gram merupakan data normal karena letaknya di dalam kurva normal, sedangkan untuk nilai netto 14 gram merupakan data ekstrim karena nilai tersebut melewati kurva normal dan untuk data netto 14,25 yaitu data normal karena terdapat di dalam kurva normal, sehingga jika dilihat secara keseluruhan, maka data yang penyusun miliki adalah data tidak normal.

3.3.3        Analisis Perbandingan
Nilai probabilitas yang penyusun hitung manual dengan perhitungan menggunakan software Minitab 14 hasilnya adalah sama, hanya saja penyusun mengambil maksimal 4 angka di belakang koma dari tabel 2 arah yang penyusun gunakan. Terbukti pada perhitungan software nilai probabilitas dari netto 13,3 gram adalah 0,395678 sedangkan pada perhitungan manual netto 13,3 gram untuk nilai z nya adalah – 0,26 sehingga nilai hasilnya yaitu 0,3974 dari kedua nilai tersebut hanya berbeda jumlah angka di belakang koma dan 2 angka terakhir, hal itu dikarenakan penyusun hanya mengambil 4 angka di belakang koma dari tabel 2 arah. Nilai probabilitas netto 13,6 gram pada perhitungan software adalah 0,63531 sedangkan pada perhitungan manual netto 13,6 gram mamiliki nilai z yaitu 0,34 sehingga nilai hasilnya adalah 0,6331 karena penyusun hanya mengambil 4 angka di belakang koma pada tabel 2 arah, dan pada perhitungan software nilai netto 13,1 gram adalah 0,250935 sedangkan pada perhitungan manual nilai netto 13,1 gram memiliki nilai z yaitu -0,67, sehingga nilai hasilnya adalah 0,2514  hal tersebut dikarenakan penyusun hanya mengambil 4 angka di belakang koma dari tabel 2 arah. Perhitungan software nilai netto 13,7 gram adalah 0,708652 sedangkan netto 13,7 gram memiliki nilai z yaitu 0,54 sehingga nilai hasilnya yaitu 0,7054 karena penyusun hanya mengambil 4 angka di belakang koma dari tabel 2 arah.
Probabilitas munculnya berat wafer roll lebih dari 13,30 gram pada perhitungan software yaitu , sedangkan pada perhitungan manual berat wafer roll lebih dari 13,30 gram adalah 0,6026. Hal tersebut dikarenakan dari awal perhitungan z-nya penyusun hanya mengambil 4 angka di belakang koma. Probabilitas munculnya berat wafer roll kurang dari 13,60 gram pada perhitungan software adalah , sedangkan pada perhitungan manual berat wafer roll kurang dari 13,60 gram adalah 0,6331. Hal tersebut dikarenakan dari awal perhitungan z-nya penyusun sudah mengambil 4 angka di belakang koma. Probabilitas munculnya berat wafer roll antara 13,10 gram sampai 13,70 gram pada perhitungan software adalah , sedangkan probabilitas munculnya berat wafer roll antara 13,10 gram sampai 13,70 gram pada perhitungan manual adalah 0,454. Hal tersebut dikarenakan dari awal perhitungan z-nya penyusun sudah mengambil 4 angka di belakang koma.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


5.1     Kesimpulan
Setiap perusahaan industri pastinya memiliki masalh dalam setiap produksi, entah perbedaan isi produk maupun perbedaan berat kemasan. Namun perbedaan terebut tidak terlalu signifikan tetapi yang menjadi masalah adalah ketika kita memeberikan sebuah toleransi kepada setiap produk yang diproduksi dan barang yang kita produksi dalam satu hari bisa dalam bentuk ribuan atau bahkan puluhan ribu, maka tetap saja akan membuat sebuah perusahaan tersebut mengalami kerugian, untuk itu diambillah sampling dari barang yang diproduksi. Setiap percobaan yang dilakukan dapat menggunakan teori apapun, sebagai contoh studi kasus yang terjadi pada PT Dua Kelinci adalah bruto pada setiap bungkus wafer roll. Dalam studi kasus ini digunakan teori distribusi normal, seperti dijelaskan bahwa distribusi normal adalah suatu peubah acak kontinu x yang memiliki sebaran berbentuk genta atau lonceng, persamaan matematik bagi sebaran peluang peubah acak normal ini bergantung pada dua parameter yaitu rata-rata dan simpangan baku. Sampling data yang diambil dibuat tabel untuk memudahkan dalam menghitung berapa besar peluang yang diperoleh, 30 produk yang dijadikan sampel memiliki peluangnya masing-masing karena setiap           .
Dari studi diatas akan dihitung berapa rata-rata berat bersih wafer roll deka, kemudian simpangan baku berat bersih wafer roll, peluang berat bersih wafer roll kurang dari 11,9 gram, kemudian peluang berat bersih lebih dari 10,9 gram, dan yang terakhir adalah peluang berat bersih antara 9 gram sampai 11,9 gram. Setelah dilakukan perhitungan kemudian diperoleh hasil untuk masing – masing perhitungan untuk rata-rata berat bersih wafer roll diperoleh hasil 11,033 , dengan simpangan baku berat bersih wafer roll diperoleh hasil 0,6536, dilanjutkan dengan peluang berat bersih wafer roll kurang dari 11,9 gram yaitu 0,9066, peluang berat bersih wafer roll lebih dari 10,9 gram adalah 0,4207, peluang berat bersih antara 9 gram sampai 11,9 gram diperoleh hasil 0,9057. Hasil perbandingan antara analisa yang dilakukan ternyata terdapat beberapa peluang yang perbedaannya cukup signifikan, sehingga dapat mempengaruhi proses produksi pada perusaahaan, kemungkinan yang terjadi adalah kerugian yang akan dialami oleh perusahaan. Dengan begitu kita dapat mengantisipasi toleransi pada setiap bungkus produk agar dapat mengurangi kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Disribusi normal bertujuan agar mahasiswa mengetahui metode perhitungan yang digunakan pada distribusi binomial, bermula dari pengambilan studi kasus dan melakukan perhitungan-perhitungan manual dan software, mengambil kesimpulan terhadap hasil perhitungan-perhitunngan yang sudah dilakukan.
1.        Nilai rata - rata adalah 11,0333
2.        Nilai simpangan baku adalah 0,6536
3.        Peluang Berat wafer roll kurang dari 11,9 gram adalah 0,9066
4.        Peluang Berat wafer roll lebih dari 10,9 gram adalah 0,4207
5.        Peluang berat wafer roll antara 9 gram sampai 11,9 gram adalah 0,9057

5.2     Saran
Penyusunan penelitian ini tidak lepas dari hasil diskusi dan kerjasama para mahasiswa. Penelitian ini juga masih banyak kekurangan karena kurangnya pengalaman penyusun dalam melakukan penelitian dan karena tidak adanya bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman dan lebih berilmu.

 

DAFTAR PUSTAKA


Gauss. 1777. Method Of Statistical Analysis, Second Edition. Englewood Cliffs: Practice Hall
H. Rinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistika. Jakarta: Erlangga.
H. Myers Raymond. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuan. Bandung: ITB.
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.